RempahID.com – Cekeng atau ilat yang memiliki nama latin Cyperus diffusus adalah tumbuhan herba tahunan/abadi yang menghasilkan batang dengan daun seperti rumput setinggi 15 – 80 cm dari rimpang pendek yang mengeras.
Tanaman dipanen dari alam liar untuk penggunaan lokal sebagai obat.
Daftar isi
Identitas dan sinonim
Nama ilmiah yang diutamakan
- Cyperus diffusus Vahl
Nama lokal
- Filipina: gumu-gumi, tuhog-dalag, barsangabakin, barsanga-bakir, baliw-baliw, singao
- Indonesia: ilat (Jawa Barat), cekeng (Jawa), pukul sedapan (Riau)
- Laos: f’uuk, haang kaa, phüü dông
- Malaysia: para-para, rumput bemban, rumput bumbat, rumput chukor karbau
- Thailand: yaa teen kaa
- Vietnam: lác lan, cói xòe, cỏ gấu nước.
Taksonomi
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivision: Spermatophyta
Division: Magnoliophyta
Class: Liliopsida
Subclass: Commelinidae
Order: Cyperales
Family: Cyperaceae
Genus: Cyperus L.
Species: Cyperus diffusus Vahl
Sejarah pengenalan dan asal sebaran geografis
Dari India hingga Tiongkok selatan dan seluruh Asia Tenggara, dan di Kepulauan Solomon.
Dari India, Tiongkok Selatan, Taiwan dan Indo-Tiongkok hingga Kepulauan Solomon; di seluruh Malesia kecuali Kepulauan Sunda Kecil.
Deskripsi
- Cekeng (ilat) merupakan tanaman herba tahunan/abadi dengan rimpang sangat pendek, panjang batang 15-80 cm, trigonum, sering berumbai.
- Daun linier atau linier-lanset, 15-85 cm × 0.5-2 cm dengan 3 saraf utama menonjol, disalurkan di pangkal, berkeropeng di tepi, hijau rumput di atas, hijau pucat di bawah.
- Pembungaan bunga membusuk, menyebar dan kendur, penyangga involucral 4-10, panjang hingga 50 cm, rays primer hingga 20, tidak sama, panjang hingga 20 cm, bintik-bintik tersusun secara digital, (4-)6-12(-20) berbunga; benang sari 3, benang sari 3.
- Buah triquetrous, ellipsoid atau subpyramidal, coklat tua sampai hitam kehitaman.
C. diffusus tumbuh di ketinggian 700 m di semak-semak dan hutan lembab di tepi sungai, dan di tepi jalan yang teduh.
Manfaat dan penggunaan
Di Indonesia tumbuhan muda cekeng atau ilat dimakan mentah sebagai sayuran. Telah dilaporkan bahwa di Filipina (Mindanao) akarnya digunakan untuk mengobati bibir yang sakit. Di Thailand, akarnya digunakan sebagai antipiretik, analgesik, kardiotonik, diuretik dan melawan batuk.